Spinocerebellar Degeneration Disease adalah sebuah istilah  yang menyisakan kenangan pahit dalam diri Shioka Ikeuchi. Tanpa terasa  saat membuka sebuah buku harian, air matanya menetes membasahi salah  satu halaman buku tersebut.
Ingatan wanita itu melayang ke masa lalu, dimana saat itu hidupnya di  keluarga Ikeuchi sedang berada di puncak kebahagiaan. Bagaimana tidak,  selain akrab satu sama lain, putri sulungnya Aya Ikeuchi juga tinggal  selangkah lagi masuk ke sebuah SMU favorit.
Saking terburu-burunya berlari saat hendak menjalani tes masuk, Aya  terjatuh dan menyenggol sejumlah sepeda yang diparkir. Salah satunya  adalah milik Haruto Asou, yang semula berniat kabur dari ujian seleksi  masuk. Dasar berhati baik, pemuda itu malah mengantarkan Aya ke sekolah  tepat pada saat hujan deras turun.
Untungnya, pihak sekolah masih berbaik hati memperbolehkan Aya dan  Asou mengikuti ujian susulan. Saat pulang dan hendak berterima kasih,  Aya keheranan melihat sikap dingin Asou. Namun tidak demikian dengan  keluarganya, yang terkaget-kaget mendengar sang putri berboncengan  sepeda dengan seorang pemuda.
Bisa dibayangkan bagaimana gembiranya Aya saat tahu dirinya diterima  masuk ke SMU yang diincarnya, dimana mantan kakak kelasnya semasa SMP  yang masih disukainya Yuji Kawamoto juga bersekolah disana. Melihat  gadis itu tersipu-sipu saat diberi ucapan selamat oleh Kawamoto, sahabat  baiknya tidak henti-hentinya mengolok.
  
Di rumah, kebahagiaan berlanjut saat acara makan malam, satu-persatu  anggota keluarga Ikeuchi menghadiahi Aya sebuah barang. Saat menuang  arak untuk sang ayah, terjadi kecelakaan kecil yang tanpa seorangpun  tahu bakal menjadi pertanda tidak menyenangkan bagi keluarga Ikeuchi.
Dasar nasib, Aya kembali sekelas dengan Asou, bahkan mereka berdua  ditunjuk sebagai perwakilan kelas. Sementara itu, Shioka yang kuatir  melihat putrinya yang kerap terjatuh dan melakukan kecerobohan meminta  Aya untuk memeriksakan diri ke rumah sakit.
Keberuntungan seolah selalu menyertai Aya, ia tampil menonjol di  kelas dan olah raga sehingga besar kemungkinan terpilih di tim basket  sekolah. Namun, kejadian di suatu pagi mengubah segalanya. Saat berlari  keluar rumah, gadis itu terjembab dengan keras sehingga dagunya  berdarah. Bisa ditebak, Aya menangis sambil menahan sakit sehingga  keluarganya panik dan membawanya ke rumah sakit.
Waswas melihat sejumlah kejadian tidak biasa yang dialami putrinya,  Shioka memberanikan diri untuk menemui dokter ahli syaraf Hiroshi  Mizuno. Setelah melakukan sejumlah tes awal, akhirnya pria itu meminta  Aya untuk melakukan pemeriksaan secara menyeluruh yang hasilnya bakal  diketahui dalam beberapa hari.
Terus merenung sejak obrolannya dengan dokter tentang kondisi Aya,  Shioka akhirnya mendapat telepon dari pihak rumah sakit yang memintanya  datang bersama suami untuk mendengar penjelasan tentang kondisi  putrinya. Datang sendirian, wajah wanita itu langsung berubah saat  mendengar ucapan dokter Mizuno.
Menurut dokter muda tersebut, Aya terkena sebuah penyakit langka yang  bakal membuat salah satu otaknya menyusut hingga tidak bisa bergerak  maupun melakukan aktivitas seperti manusia normal dan bisa berujung pada  kematian. Di saat yang sama, gadis itu sedang berusaha membujuk  teman-teman sekelasnya dengan menceritakan kisah sang ayah yang  dikaguminya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar