Jumat, 06 Mei 2011

Sinopsis Episode 3 - 1 Litre of Tears

Ketika sedang berlatih basket, sejumlah kecelakaan kecil yang dialaminya terus terbayang oleh Aya. Sayang, Shioka memutuskan untuk tidak memberitahu sang putri apa yang terjadi sebenarnya meski telah dianjurkan oleh dokter Mizuno.

Setelah pandangannya sempat kabur, Aya akhirnya kembali merasakan ada sesuatu yang tidak beres : tubuhnya tidak bisa digerakkan saat segerombolan anak kecil berlari menuju ke arahnya sehingga ia terjatuh. Di rumah, pengalaman itu dituliskannya di buku harian pemberian dokter Mizuno.

Di rumah keluarga Ikeuchi, Ako semakin jengkel melihat kedua orang tuanya terus menuruti keinginan Aya dan berkesan seolah sang kakak menjadi prioritas utama. Tidak ingin membuat adiknya gelisah, Aya beralasan kalau dirinya ada kesibukan lain.

Langkah gadis itu ternyata mengarah ke rumah sakit, dimana ia sempat bertabrakan dan mengobrol dengan ayah Asou yang ternyata dokter disana. Menjenguk Yuka, Aya langsung teringat akan sejumlah kejadian yang dialaminya saat diceritakan soal penyakit yang diderita ayah gadis kecil itu, dan memutuskan untuk menemui dokter Mizuno.
Berhasil menemui pria itu di sebuah restoran kecil, Aya akhirnya ragu untuk menuturkan kecurigaan akan kondisi dirinya dan memutuskan untuk pulang. Namun, pikiran itu terus terbawa saat dirinya menjadi dirigen dan berlatih bersama seisi kelas. Sebuah kejadian bersama Asou membuat air mata Aya tak urung menetes.

Suasana di keluarga Ikeuchi semakin tegang, Shioka bahkan kerap melupakan pekerjaannya dan terus memeriksa buku harian yang ditulis Aya. Adiknya Ako merasa dipinggirkan dan sempat mengatakan rela menderita penyakit supaya bisa mendapat perhatian dari kedua orang tuanya. Keruan saja, ucapan itu membuat Shioka marah dan menampar putrinya.

Aya yang belum pulang akhirnya memutuskan untuk melakukan penyelidikan lewat internet, dan terhenyak saat tahu sindrom penyakit mematikan yang diderita ayah Hana sama persis dengan yang dirasakannya. Ketika sampai dirumah, gadis itu berusaha menyembunyikan kesedihan didepan kedua orang tuanya dan berusaha ceria.

Setelah kembali ke sekolah, Aya kembali bertingkah seperti biasa. Asou yang keheranan setelah sempat melihat gadis itu menangis malamnya semakin bingung ketika gadis itu menyebut bahwa bisa jadi itu adalah untuk terakhir kalinya ia berada diatas pentas dan meminta Asou untuk menyanyi sepenuh hati.

Kejutan juga didapat oleh keluarga Ikeuchi, yang mendadak kedatangan dokter Mizuno. Lagi-lagi Shioka menolak ketika diminta untuk membeberkan semuanya pada Aya, dan menyebut sang dokter tidak tahu rasanya punya anak. Siapa sangka, dokter Mizuno ternyata juga punya pengalaman tidak terlupakan terhadap seorang bocah yang menderita penyakit sama seperti Aya.

Ucapan tersebut ternyata sukses mengetuk hati Shioka, yang kemudian menyusul suaminya Mizuo menyaksikan konser sekolah dimana Aya tampil. Setelah itu, mereka bertiga kembali ke rumah sakit menghadap dokter Mizuno.

Bisa dibayangkan, bagaimana reaksi Shioka dan Mizuo ketika Aya menuturkan dirinya telah tahu tentang penyakit yang diderita. Dengan berlinang air mata, cuma satu pertanyaan yang diajukan gadis itu kepada dokter Mizuno : mengapa dirinya yang terpilih sebagai penderita?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...