Jumat, 06 Mei 2011

Sinopsis Episode 11 - 1 Litre of Tears (episode Terakhir)

5 tahun telah berlalu sejak Aya divonis menderita sakit, dan kondisinya terus menurun. Ketika makan bersama, ia mencetuskan keinginannya untuk kembali ke Higashikou. Didorong oleh Ako, Aya kembali teringat dengan kenangan manis semasa bersekolah disana.

Saat berusaha bangkit dari tempat tidur, Aya terjatuh dan sadar kalau dirinya sudah tidak mampu berjalan. Keadaan ini langsung ditanggapi serius oleh Dokter Mizuno, yang mengingatkan Shizuo dan Shioka kalau hal itu bakal mempengaruhi kejiwaan putrinya.

Meski sudah setahun berlalu, Asou ternyata masih belum melupakan Aya. Melihat gadis itu dari kejauhan, ia menegur sejumlah mahasiswa kedokteran yang memeriksa Aya dan meminta mereka untuk memperlakukan gadis yang dicintainya itu seperti orang normal. Tak berapa lama, Aya kembali harus dirawat karena tersedak saat sedang makan.

Oleh Dokter Mizuno, Asou diminta untuk tetap menjaga semangatnya demi Aya dan menyerahkan sepucuk kartu pos. Rupanya, benda itu berasal dari seorang gadis yang menderita penyakit mematikan yang sama namun bisa bangkit berkat berita di sebuah media tentang semangat Aya.

Di balik kelambu yang menutup ranjang Aya, Asou membacakan surat tersebut sampai akhirnya tangan gadis itu terjulur lemah. Dari situ, Aya akhirnya menemukan arti hidup yang sebenarnya,dan ucapan itu membuat Asou tidak dapat menahan air matanya yang terus mengalir.

Menyambut Natal yang bakal tiba, Aya meminta supaya diperbolehkan untuk kembali ke tengah keluarga Ikeuchi. Kedua orang tua gadis itu sempat ragu-ragu karena sadar hal itu bisa membuat kondisi putrinya menurun, namun Dokter Mizuno (setelah memikirkan obrolannya dengan Aya) akhirnay memberi ijin.

Sebelum gadis itu kembali, Shizuo dan Shioka mengadakan pertemuan dengan ketiga anak-anaknya untuk memberi tahu kondisi Aya namun ucapan tersebut langsung dipotong oleh Ako yang menyebut mereka harus membuat sang kakak benar-benar nyaman. Ucapan itu akhirnya benar-benar ditepati, meski sempat ada suasana haru saat Shioka membaca surat yang ditulis oleh Aya.

Kondisi Aya yang semakin menurun membuatnya sulit berbicara dan harus mengandalkan papan bantu. Tanpa tahu kalau kisahnya telah menjadi inspirasi banyak orang, ia meminta Shioka untuk mengeluarkan semua buku harian yang telah ditulisnya.

Begitu Asou datang menjenguk, Aya meminta pemuda itu untuk membacakannya dari awal. Keruan saja, Asou tidak dapat membendung air matanya (lagi) apalagi ditengah penyakitnya, Aya masih juga memberi semangat untuk tidak menyerah dan terus hidup.
Tidur dengan tersenyum sambil meneteskan air mata, akhirnya Aya meninggal diiringi mimpi dirinya menjadi pencetak angka penentu dalam pertandingan basket. Diiringi pandangan lesu Dokter Mizuno, Mizuo dan Shioka tidak dapat lagi menahan kesedihannya.

Tidak terasa setahun sudah berlalu sejak Aya pergi, saat mengunjungi makam sang putri Mizuo dan Shioka bertemu dengan Dokter Mizuno. Tidak hanya mereka bertiga, banyak orang dari seluruh penjuru Jepang datang untuk memberi penghormatan di makam Aya, gadis yang telah mengubah hidup banyak orang yang sempat putus asa.


TAMAT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...