Jumat, 06 Mei 2011

Sinopsis Episode 10 - 1 Litre of Tears

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, Aya akhirnya lulus dari sekolah khusus untuk orang cacat. Meninggalkan sekolah, gadis itu disambut gembira oleh keluarga Ikeuchi. Di saat yang sama, Asou juga sibuk mempersiapkan diri untuk tes masuk universitas.

Untuk merayakan, keluarga Ikeuchi mengundang beberapa teman Aya untuk makan bersama (termasuk Asou). Mendengarkan rencana masa depan mereka, Aya hanya bisa memandang dengan penuh arti. Malamnya, gadis itu kembali mengisi buku harian untuk mencurahkan semua perasaan dan kesulitan yang dialami.

Diam-diam ia merasa minder terutama saat diajak Asou berkeliling kampus, karena sadar tidak bisa bersama pemuda itu seperti pasangan lainnya dalam kondisi normal. Namun dengan setia, Asou terus berada disamping Aya saat gadis itu melakukan rehabilitasi.

Bahkan, pemuda itu memberi kejutan dengan seikat bunga yang indah yang langsung membaut Aya berseri-seri. Diam-diam kondisi ini diperhatikan oleh sang ayah, yang saat bertemu Shioka menyampaikan kekuatirannya akan hubungan Asou dan Aya. Rupanya, pria itu tidak ingin keduanya terluka di masa depan.

Di kamar rumah sakit tempatnya dirawat, Aya menceritakan apa yang dirasakannya belakangan pada Asou yang duduk di sampingnya. Obrolan mereka terputus oleh kemunculan Shioka, yang mengabarkan kalau sang putri dan Asou diundang untuk menghadiri pernikahan Madoka mantan guru Aya di sekolah khusus.

Belakangan, keceriaan Aya kembali hilang ketika dirinya secara tidak sengaja terjatuh saat hendak ke kamar mandi. Asou berusaha menolong namun ditolak, hingga akhirnya Shioka dan Ako yang muncul belakangan membantu gadis malang itu yang menangis tersedu-sedu. Bisa dibayangkan, bagaimana perasaan Asou yang tidak berdaya membantu gadis yang dicintainya.

Kondisi mengenaskan itu juga dirasakan oleh Shioka, yang setengah mati menahan air matanya saat membersihkan ceceran air di lantai. Malamnya, Aya yang terus termenung akhirnya memutuskan untuk menggunakan telepon, namun tangannya yang terus bergetar membuat semuanya berantakan.

Di rumah keluarga Ikeuchi, Shioka mendapat firasat tidak enak dan memutuskan untuk menyusul Aya di rumah sakit. Ketika sampai, ia terkejut mendapati sang putri tidak ada di ranjang dan setelah mencari kesana-kemari, akhirnya menemukan Aya dalam keadaan mengenaskan di dekat sebuah telepon umum.

Aya sadar kalau kondisinya sudah semakin buruk, dan memutuskan untuk menulis surat pada Asou setelah melihat kalung lumba-lumba yang diberikan pemuda itu. Rencananya, surat itu akan diberikan pada saat gadis itu bersama sang kekasih menghadiri pernikahan mantan gurunya Madoka.

Saat pesta pernikahan, secara mengejutkan Aya mendapat buket bunga yang dilemparkan pengantin wanita yang langsung membuat senyumnya mengembang. Namun saat dibawa kembali ke rumah sakit, gadis itu mendadak tersedak dan membuat semuanya panik. Dengan susah-payah, Aya berusaha berkomunikasi dengan kedua orang tuanya dan Dokter Mizuno.

Ketika sedang berjalan pulang, Asou mendadak teringat dan mulai membaca surat yang diberikan Aya. Air matanya tidak dapat ditahan lagi saat mulai membaca bagian akhir, apalagi didalam surat tersebut Aya ternyata juga mengembalikan kalung lumba-lumba yang pernah diberikan pada gadis itu.

Aya sendiri menangis tersedu-sedu saat menceritakan perpisahannya dengan Asou pada kedua orangtuanya, yang keruan saja membuat Shioka bingung. Namun, ucapan gadis itu yang mempertanyakan kemungkinannya bisa menikah kelak membuat semua terdiam, bahkan Mizuo tidak dapat mengontrol emosinya lagi mendengar ucapan sang putri.

Shioka berusaha menghibur Aya, namun sambil terus menangis Aya mendorong tubuh sang ibu untuk menjauhinya. Pulang ke rumah dengan hati hancur, Asou berpapasan dengan ayahnya dan sambil memegang surat pemberian Aya, hanya bisa menerima kenyataan bahwa ucapan pria setengah baya itu benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...